Nge-blog Harus Menyenangkan


Nge-blog harus menyenangkan. Demikian menurut saya. Kalau nge-blog tidak menyenangkan, silahkan berhenti jadi blogger. Melakukan sesuatu yang tidak kita senangi atau sesuatu itu tidak menyenangkan, kurang berfaedah. Buang-buang waktu. Buang-buang enerji. Seperti kata Bapak saya; kalau suka dijalani, kalau tidak suka ditinggalkan, cari hal lain yang kau suka. Masalahnya ... saya menyukai banyak kegiatan! Hahaha. Maruk!

Saya pernah mengalami momen nyaris say goodbye pada dunia blog. Tapi saya tidak pernah, sedikitpun, mendekati momen say goodbye pada dunia tulis-menulis. Karena menulis ibarat nyawa hidup, yang setiap hari saya lakukan, baik menulis berita untuk kantor, menulis novel picisan, menulis perjalanan wisata, atau menulis opini pendek (rada ngawur, kadang) di media sosial semacam Facebook. Dan saya sadari, ternyata momen nyaris say goodbye pada dunia blog itu harus berhenti sampai di situ saja. Berhenti pada kata 'nyaris'. Tidak boleh diteruskan. Karena tulisan-tulisan saya itu kemudian menjadi kekuatan saya untuk kembali rajin nge-blog.


Pernah disambit setan malas menengok blog.

Menulis, menurut saya, adalah kekuatan utama nge-blog. Orang lain berpendapat; foto dan video pun dapat menjadi kekuatan nge-blog. Tapi, hei, untuk menjelaskan sebuah foto pun, dibutuhkan caption pendek berupa tulisan kan? Meskipun foto dapat bercerita. Sama halnya dengan video.

Lalu ... bagaimana jika saya atau kalian merasa: tidak punya kemampuan menulis? Atau merasa tulisan tidak sebagus tulisan orang lain? Apakah langsung berhenti nge-blog? Jangan!

Berhenti nge-blog sama dengan menutup banyak kesempatan dalam hidupmu.

Belajarlah. Itu yang sering saya bilang pada adik-adik dan keponakan. Belajarlah untuk bisa seperti itu. Jangan langsung berhenti. Merasa tidak bisa menulis bukan berarti benar-benar tidak bisa menulis. Tulisan orang lain yang menurut kita bagus, mengalir dengan lancar jaya, dan menyenangkan untuk dibaca, tidak terjadi begitu saja. Seperti Harry Potter ayunkan tongkat, maka tring tring. Maka belajarlah menulis.

Paling pertama, menulis di buku/notes. Menulis tentang apa yang kalian alami; ditambah pelajaran dari pengalaman itu. Hanya dari oret-oret di buku/notes itu, kalian sudah punya modal satu konten blog.

Kedua, mulai rajin menulis di blog, memindahkan oret-oret dari buku/notes ke blog. Tulis saja! Jangan ragu mengeluarkan isi kepala ke dalam konten blog. Yang perlu diingat, tulislah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman pribadi, tips, tulisan yang berfaedah lainnya. Jangan pernah menulis tentang SARA yang tidak kalian pahami ke mana alurnya. Jangan pernah menulis untuk menyerang orang lain secara terang-terangan; tulislah dengan anggun. Jangan pernah menulis tentang pornografi ... oh, jangan.

Kalau kalian sudah menemukan percik asmara antara diri sendiri dengan dunia blog, maka nge-blog sudah seharusnya menyenangkan.

Lalu ... bagaimana jika ternyata setelah belajar menulis, sudah lama nge-blog, tapi tidak merasakan apa-apa? Tidak bahagia dengan dunia blogging, tidak suka sama tulisan sendiri (oh, it's weird), dan lain sebagainya?

Berhenti nge-blog saja. Coba hal lain. Membuka toko online, misalnya. Tapi, toko online pun membutuhkan tulisan untuk menjelaskan produk yang dijual.

Bingung kan? Hahaha.

Nge-blog harus menyenangkan. Untuk bisa mencapainya, belajarlah menulis konten blog, mencintai setiap huruf yang tercipta di layar monitor, dan meyakinkan diri bahwa pasti ada manfaat yang bisa dicapai.

***

Tulisan pertama setelah sejak 2011 blog ini dianggurkan begitu saja :)


Cheers.

Share:

0 coment�rios