Sya la la....

Alo alo all heheheeh makasih dah jalan2 kesini, makasih dah kasih koment yak ^^ seneng liad koment ... lucu2 eh mami mami mamiiiii kalo kangen ya disamperin dong! Masa bilang kangen muluuuuu ... *garuk kuping* .. oia tuh lirik lagunya bang iwan yang diminta, tapi dakuw selipin di cerpen yang tiba2 muncul idenya di otak tootyee neh mam :P~~~~
Semalam tootyee khusus ke rumah Pey, mertua sakit :P~ untung banget, ternyata banyak cd berserakan, yang salah satunya album bang iwan ituwww seneng deh, langsung tootyee comot tuh cd ... *pinjem bang!* .... asal banget yak?
Huaaaahhhh panasnya minta ampun deh! Ini matahari keknya lagi lampiaskan dendamnya, jadi panas gini heheeh ..pst pst ... emangnya ada matahari itu dingin? Ah dasar tootyee bego! huahuahauhua .. semalam hp tootyee matikan! Jam 2 malam iseng2 di cash batereinya, weleh ... pas di on kan ... banyak banget sms yang masuk, banyak miskol yak? Wahahahah Pipietttt .. sorryyy dirimu belon jadi pemenang dalam menghubungi hp -off- wakakakaka *ngakak* .....
Dah ah.. biasa, kerja lagi ... nanti malam di deket rumah ada pesta nikah. Anak tetangga nikah ... jadi pengennnnn waaaaa Peyzanaa ... obat pahittttt ..cinihhhh .. kawin yook :D hewhewhewhew .... pamiddddddd ... mwa mwa spesial buat JC .. ga usah ngerasa dakuw muwah deh ... *senyum mesem* ... wai wai .. ituwww tuuuuww cerpennya ...... whuzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz ......

@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@ ...

Aku Bukan Pilihan


Indra menatap orang-orang yang bersileweran di sekitarnya. Dua jam lagi pesawat yang membawa Mita pulang kembali ke Indonesia mendarat. Dua jam lagi! Bayangkan, Indra telah menunggu sejak tiga jam lalu. Indra memang sengaja begitu. Menunggu kata orang merupakan pekerjaan yang membosankan, namun bagi Indra, menunggu kekasih hati yang telah lama pergi adalah hal yang menyenangkan. Menatap orang-orang yang saling melambaikan tangan, sepasang kekasih yang bersedih saat harus berpisah dan anak yang merengek ingin ikut papanya terbang membawa kembali memori Indra ke masa lalu. Masa dirinya menjalin cinta bersama Mita sekian lama tahun. Masa dimana dirinya mengantar gadis pujaan hatinya itu berangkat ke Jerman setahun yang lalu. Semuanya masih segar di dalam ingatannya.

Mencintai Mita yang anggun adalah hal terindah dalam hidup Indra. Mereka berkenalan setelah saling tabrak di pintu perpustakaan sekolah. Mita yang feminin dan manis membuat hati Indra terjaring disitu. Suka yang kemudian menjadi cinta. Berbanggalah Indra karena saat dirinya mengungkapkan cinta dengan setangkai mawar, Mita menerimanya dengan senang hati dan menjawab "Ya ..." jawaban yang slalu diharapkan oleh orang yang jatuh cinta. Hari-hari yang mereka rajut selanjutnya penuh warna. Memang benar, jatuh cinta membuat usia kita terhitung mundur. Bagi Indra Mita adalah segala-galanya. Jiwanya, raganya, batinnya dan nafasnya. Mita tidak hanya tlah menjadi pujaan hatinya, namun juga belahan jiwa cowok ganteng itu.

Cocok. Ya Indra dan Mita, adalah legenda sepasang kekasih bagi teman-teman seangkatan mereka. Satunya ganteng, satunya cantik. Kalau mereka jalan berdua, semua mata spontan memandang tanpa kedip. Entah turut senang atau malah iri melihat pemandangan itu. Yang jelas, Indra tidak mempedulikan apa-apa lagi selain Mita. Mencintai itu, bagi Indra adalah hal terakhir yang ingin dirasakannya sampai ajal menjemput. Mencintai Mita tentunya. Dengan segala kelembutan hatinya. Hubungan yang manis itu terjalin selama dua tahun sampai pada saat mereka lulus sma. Indra melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang bonafid, diharapkannya Mita pun demikian. Tapi sayang, orang tua Mita menginginkan putri bungsu mereka itu melanjutkan pendidikan ke Jerman, negara tempat ayah Mita meraih gelar sarjana. Berpisah? Harus! Dan itu tidak mudah bagi Indra dan Mita. Keduanya menangis bersama memandang bintang pada malam sebelum keberangkatan Mita ke Jerman. Mengikrarkan sumpah saling setia, karena jarak bukanlah alasan untuk berpisah. "Indra, kalau aku jauh nanti dan hatimu rindu padaku, pandangilah langit ... yakinlah, disana slalu ada bintang yang tidak keliatan namun keberadaannya tidak dapat dipungkiri ... " Indra meraih tangan gadis itu membawanya ke bibirnya. "Mita ... aku selalu yakin pada cinta ini ... lakukanlah hal yang sama untukku ..." ucap cowok itu pasti.

Demikianlah ... Indra selalu berusaha mengirim email dan sms untuk pujaan hatinya itu. Empat bulan pertama komunikasi mereka masih selanjar air terjun. Setelah itu ... Mita mulai telad membalas email dan sama sekali tidak membalas sms Indra. Namun Indra tidak patah semangat. Mita pasti sesibuk dirinya ngurusin kuliah. Indra tetap berbesar hati. Sampai semalam secara mengejutkan Mita meneleponnya. Hal yang jarang dan hampir tidak pernah mereka lakukan karena terlalu banyak biaya untuk itu. "Indra .. besok jam lima sore aku tiba di bandara ... ada banyak hal yang ingin aku ceritakan dan jelaskan padamu." betapa senang hati Indra sehabis menerima telepon dari Mita. Jingkrak-jingkrak kegirangan. Bersiul-siul dan bersenandung tanpa henti. Mita akan menghabiskan masa liburannya di Indonesia! Ya tentu saja banyak yang harus mereka bicarakan. Banyak hal yang harus mereka ceritakan. Banyak hal yang harus mereka lakukan untuk melepas rindu yang telah memuncak di dada Indra. Cowok itu meyakinkan dirinya untuk tidak histeris saat melihat sosok anggun itu di depannya besok.

Dan disinilah Indra. Di tengah hiruk pikuk orang-orang yang mondar mandir tak habis-habisnya dari tadi. Duduk menunggu dan menunggu. Satu jam lagi, Indra menyulut rokoknya. Setengah jam lagi, Indra mencari minuman segar. Lima menit lagi, mata Indra menatap jam gede yang tergantung di salah satu tembok ruangan tunggu. Detik demi detik berlalu, berubah menjadi menit dan teng teng teng teng teng ... tepat jam lima .. di kejauhan Indra melihat salah satu pesawat mendarat .. Apakah itu pesawat yang membawa sosok anggun yang ditunggunya sejak tadi? Sejak setahun lalu perpisahan mereka? Indra mengharap-harap cemas. Itu dia! Indra berlari menyongsong tubuh mungil itu. Mita menatap Indra tak percaya ...
"Indra? Aku ga nyangka kamu menjemputku .. " suara Mita terdengar hambar. Indra tak menghiraukannya. Baginya, melihat kembali pujaan hatinya itu, menghapus semua resah.
"Lima jam aku menunggu Mit ... apa kabar?" Indra ingin mencium pipi ceweknya itu, Mita menarik wajahnya. Mita menolak? Ada apa ini? Indra mencium gelagat tak enak. Di belakang Mita kemudian sesosok tubuh tinggi jangkung tersenyum padanya. Siapa dia? Indra tercekat.
"Ndra .. ng .. aku kan dah bilang, banyak hal yang harus aku jelaskan padamu .. sebenarnya aku ga mengharapkan kamu jemput ... aku ..." Pria itu tetap tersenyum. Bule edan! Maki Indra dalam hati. Sesaat Mita berbicara pada pria itu menggunakan bahasa Jerman yang fasih, kemudian dia menjauh, menuju kantin. Indra terduduk lesu. Seperti ini kah cara Mita bertemu kembali dengan pasangan jiwanya?
"Indra ... " Mita duduk di samping cowok yang duduk diam bagai anak kecil kehilangan permen.
"Jelaskan sekarang padaku Mit .. Jangan tunda lagi ..." ucap Indra tegas. Mita sesaat tampak ragu, lalu gadis itu bicara.
"Indra ... aku bingung harus mulai dari mana ... Steven ... dia ngotot ingin ikut ke Indonesia, bertemu dengan orang tuaku. Aku dan dia .. kami telah menjalin hubungan .. aku .." kepala Indra bagai disambar petir. Pening dan melayang-layang. Pantas setelah lebih dari empat bulan di Jerman Mita tidak pernah lagi membalas email dan sms darinya. Pantas nada suara Mita semalam terdengar resah. Pantas saja Mita kelihatannya kesal melihat sosok Indra di bandara. Pantas pantas pantas!!! Rahang Indra mengeras.
"Sebenarnya aku ga serius sama dia Ndra .. kalau nanti orang tuaku ga setuju .. aku yakin mereka ga bakal setuju .. aku masih punya tempat di hatimu kan? Maksudku .. oh Indra! Sulit membalas kebaikan Steven saat aku sangat membutuhkan penolong dan pelindung di negeri orang ..." Jadi, aku hanya sebagai ban reseref gitu? Tampang Indra memerah. Begitu dalamnya cintanya pada gadis ini, tapi apa yang didapatnya? Mita memperlakukan cintanya ibarat kepompong berpanu! Seperti itukah gadis yang selama ini dikenalnya lembut dan baik?! Seperti ini kah?! Indra ingin berteriak marah. Marah pada keadaan yang menghinanya seperti ini. Indra menatap wajah lembut Mita yang terlihat bingung ... Mita, ternyata salah aku mencintaimu selama ini. Ternyata bintang-bintang itu bukan dirimu. Mita ... hati Indra hancur ...
"Aku pulang Mit ... dengar ... mulai detik ini, lupakanlah aku Mit. Hanya itu pintaku." Indra bangkit meninggalkan Mita yang tersedu-sedu. Hatinya sakit! Cinta yang menyakitkan ... sayup-sayup didengarnya senandung sendu Iwan Fals ....

>>>>>>> Kini ku mengungkapkan siapakah dia
yang mengaku kekasih itu
aku tak bisa memahami ...

ketika malam tiba kurela kau berada
dengan siapa kau melewatinya
aku tak bisa memahami ...

^^aku lelaki tak mungkin
menerimamu bila ....
ternyata kau mendua
membuat ku terluka,
tinggalkan saja diriku
yang tak mungkin menunggu
jangan pernah memilih
aku bukan pilihan^^

slalu terungkap tanya
benarkah kini dia
wanita yang kukenal hatinya
aku tak bisa memahami

tak perlu kau memilihku
aku lelaki bukan tuk dipilih >>>>>>>

Indra menghempaskan cintanya di sudut bandara. Indra melangkah pasti. Ya .. aku lelaki, mana mungkin Mita menjadikanku pilihan? Aku bukan pilihan! Tereak batin Indra ... Maafkan Mit, aku memang teramat sangat mencintaimu. Keanggunanmu, kelembutanmu, kebaikanmu. Tapi dirimu menempatkan aku pada posisi yang tidak dapat diterima siapa pun! Maafkan Mita, dirimu bukan wanita yang dulu pernah ku kenal ... Maafkan atas semua cinta yang pernah ada diantara kita ... Indra tersenyum hambar. Tidak segampang itu memilih Mit ...

>>> dibuat tootyee tanggal 6 Novi 2003
mami, itu lirik lagunya, jadi bikin cerpen deh :) makasih atas inspirasinya, sekali lagi makasih ^^

@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@^@ ...

Share:

0 coment�rios