Bye bye 102,25 & Tahlilan

Loh? Apa hubungannya? Ada deh *kedip* hehehe.

Sebelum posting yang penting, sisaya pengen posting yang enggak penting *tersenyum licik* Ini adalah pengumuman kecil yang *sekali lagi* kurang penting *sungkem* Jade maka dari itu, blog-nya mas Is tuw pindah --> gak penting kan? Hahahaha.
Oks dey. Jade, blog mas Is ituw skarang url nya ganti. Url-nya topblog juga ganti (vote tuteh dong!!).
Blog : http://www.blog.isnaini.com
Topblog : http://www.topblog.isnaini.com
Oce oce? Monggo dikunjungi, soalna jarang dikunjungi hihihihi.

Lanjuddd!!!

Pokoknya ceritanya tuh begini:
--> Sisaya disms bos radio yang isinya bikin seneng : Radio udah ok bos tp senin br mengudara soalnya hr ini msh buru edit lagu di komputer. Seneng banget gak sih? Sakaw nyiar pun bisa sembuh hihihi.
--> Sms susulan dari bos radio : Mak, cb cari frekuensi gomezone... lagu SENG PERNAH TERJADI hehehe. Hwa, ternyata bos radio sendiri enggak tahan pengen mengudara hihihi.
--> Si bos radio pun sms lage. Thank u.. lg utak atik d studio.. Tp emosi sm tukang servisne maen pindah gelombank semau k*****e aj.. 101,8FM hehehe. Argh, payah niy si tukang servis.

Untuk point terakhir, sisaya pun membalas sms itu. Begini bunyinya : kalo emosi, pindahin k*****e tukang servisne aj, jangan gelombangnya. Hihihi. Maaf, anda memasuki zona kumadnya eror sisaya.

Jade, bye bye 102,25 FM. Welcome 101,8 FM.

Leave about radio yang memang bikin seneng itu. Skarang sisaya hanya mau bilang, Sabtu 4 Juni ini adalah genap 3 tahun meninggalnya Bapak tercinta. Akan ada tahlilan di rumah sisaya. Pak, sisaya kangen banget. Butuh pencerahan :) Baik2 di alam sana ya, pak. Mwaah.

Image hosted by Photobucket.com

Telah 3 Tahun Berlalu


Bapak, 4 Juni 2002 telah lama berlalu. Tiga tahun sudah detik dan menit berpacu meniti hari membentuk rangkaian tahun. Masa selama itu, rasanya baru kemarin kita masih saling gelitik dan tertawa bersama menyaksikan 'Ketroprak Humor' :)

Bapak, didikan ala militermu tertanam dalam jiwa hingga sulit untuk lepas. Keras namun lembut. Halus namun tak lembek. Entah apa jadinya mental ini bila tak dididik sekeras itu olehmu, pak. Mungkin diri ini takkan survive pada hidup yang kian keras dan tak kenal kompromi ini. Ah, rasanya baru kemarin tangis ini pecah karena dimarahi.

Bapak, tau gak... semua guyon-mu akan selalu tercatat dalam memory otak ini, yang kapasitasnya tak begitu besar dan semakin mengecil akibat desakan peristiwa demi peristiwa yang terjalin menjadi sejarah. Kadangkala ada tawa bebas yang tiba-tiba tercetus hanya karena mengingat semua kelakar itu. Ah, rasanya baru kemarin kita tertawa bersama.

Bapak, banyak yang patut disyukuri. Kebaikkan dan bijaksana-mu perlahan-lahan mengisi sikap dan sifat diri ini. Kian bertambahnya usia, semakin mengerti lah aku, mengapa engkau selalu berkata; dengarkan dengan kedua telinga. Pikirkan dengan kedua otak, kanan dan kiri. Tariklah kesimpulan dari dua sisi; negatif dan positif. Ah bapak, rasanya baru tadi malam kita meng-adu argumen tentang pergaulan bebas 'itu' :)

Bapak, mungkin tak semua kepintaranmu diwariskan untuk diri ini. Namun aku tak menyesal, karena itu lah batas yang bisa diwariskan untukku. Seandainya aku boleh memilih, aku ingin terus dan terus mendapatkan pelajaran berharga darimu. Kisah-kisah petualanganmu. Pekerjaanmu. Kreatifitasmu... "Jadi orang itu harus kreatif. Sejelek apa pun sesuatu yang kita hasilkan, ingatlah betapa sulitnya mencari ide-nya. Kreatif itu mahal..."
Ah, rasanya baru kemarin kita berdiri di dapur untuk membuat pizza macaroni ala 'kita' dan menggunting karton untuk lampion :)

Bapak,.. engkau tak marah kan bila aku tak begitu dekat dengan keluargamu? Para bangsawan yang menguasai kota kita? Aku, kakak-kakak dan mama; sama seperti dirimu, tak tahan bila harus meninggikan diri di depan orang lain. Tak pantas!! Manusia itu diciptakan tanpa perbedaan :) Aku bersyukur, engkau meninggalkan tanah warisan leluhur yang seabrek-abrek itu dan memilih untuk menjadi pribumi biasa... dimana kita tinggal dalam lingkungan masyarakat yang multiras dan agama namun harmonisasi-nya tetap terbina dan terjaga.

Bapak, telah 3 tahun kita berpisah. Hampir menjelang Lebaran ke-4 tanpa kehadiranmu. Duh,.. rasanya baru tadi kita jalan-jalan bersama keliling kota mengendarai 'bravo' jelek kita :) Ingin kembali merasakan kehadiranmu di boncenganku :) Ingat??? Kita sering bergantian membonceng bila lengan kiri-mu mulai nyeri?? Ehm.. sekarang aku punya motor sendiri loh :) Hehehe.

Rindu padamu!!!!!!!!!!!!!!

Bapak, tunggulah selalu do'a yang kukirimkan untukmu. Tak pakai perangko, tak pakai amplop dan tak pakai materai. Di 'situ' tercetak nama-mu, agar do'a itu segera sampai ke tujuannya. Hanya itu yang bisa aku berikan sekarang :) Tak ada lagi pancingan baru (yang berwarna biru itu sudah diberikan ke kakak). Tak ada lagi sarung baru atau kopiah baru saat Lebaran. Tak ada lagi sandal baru untuk dipakai jalan-jalan :) Pun tak ada lagi rengek manja dari aku yang katamu; "Kapan kamu bisa ngelakuin ini sih!? Kalau bapak sudah mati, gimana!?"

Ah bapak... saat dirimu telah pergi... semua itu aku kerjakan sendiri. Tentu saja berbekal ilmu yang engkau ajarkan :) Aku kangen, pak. Kangen banget. Damailah di alam sana... :)

Telah 3 tahun semua itu berlalu, namun rasanya baru dua menit yang lalu aku mencium tangan, lutut dan pipimu :)
Telah 3 tahun berlalu, pak. 3 tahun yang tak mudah untuk dilewati :)
Telah 3 tahun berlalu, pak.
3 tahun :)

Tulisan itu telah t posting pada milis airputih :) Thx bwat airputih yang selalu memberi kesegaran jiwa untuk sisaya.

Oce oce... met wiken aja buat semua masyarakat kampung blogger. Sisaya dan bola buled akan terus meniti hari saling bergandengan tangan hahaha. Happy day to you all.

notes : Bojes kok suka deket2an ama si Tiwi siy? Sebel deh aw :PPPP

trakir, WASSALAM aja gitu loh.

Share:

0 coment�rios