Berbagi Kasih Bersama Gomezone FM - 2010

*ini akan jadi postingan yang sangat panjang ... jadi kalo emang nggak niat baca, nggak usah dibaca aja ya hehehe*

10 Februari 2010, pengepakan semua 'cinta' yang terkumpul dari Gomezoner dan Simpatisan. Foto2 ini memberi kami semangat lebih meski lampu mati, semangat tetap terjaga. Pada tahap ini kami memilah2 pakaian sumbangan. Mana yang cocok untuk Panti Asuhan Naungan Kasih dan mana yang cocok untuk Panti Asuhan PonPes Wali Songo.

***

13 Februari 2010 mungkin menjadi hari tersibuk dalam hidup saya. Bangun pagi (tumben) langsung ajak Mame (asisten Mamatua) ke pasar. Kita belanja2 buat acara nanti malam di Studio-2 Gomezone. Selesai mengiris buah bakal es buah, saya dihubungi Ilham. Mo datang ke rumah dia ... kebetulan ada kue katanya ... hihihi ... asyik :p
Ilham datang membawa aneka roti dan nastar yang, pasti, dibelinya di toko roti ngetop Ende; TOP BAKERY. Ngobrol2 ma Ilham, saya ajak juga anak kost di rumah seperti Rolan (akhirnya Ilham tau tampang si Rolan juga) dan Pak Tasrif. Seru ngobrolnya! Apalagi waktu Rolan berbaik hati memanjat kelapa kuning di depan rumah saya, membelahnya dan kemudian menyodorkan 2 gelas air kelapa segar untuk Ilham.

Jam 12 teng-teng, saya makan. Ilham nggak mau makan katanya masih kenyang kue gitu. Saya harus makan karena nggak mau masuk UGD karena serangan maag lagi. Thanks untuk Ilham karena udah bikin Mamatua ngomel :p katanya saya teman yang nggak beres! Masa makan sendiri? Huehehehe.
Terus saya, Ilham dan Rolan berjalan kaki menuju markas Gomezone di jalan Sudirman. Jaraknya dekat kok dari rumah saya. Ilham nggak pingsan kok :D
Kami memikul *tsah* 6 rak telur. Meski cuma 6 teteup capek. Apalagi ditambah sengatan matahari gilaaaa. Wah wah wah, untung ketemu kk AL yang baik hati mo nganterin kita sama mobilnya.
Thanks God! Engkau begitu murah hati!

Tiba di Gomezone, kami rehat bentar. Mulai perintah2 (mungkin itu hobi saya hehe) agar Romeo dan Rolan membereskan Studio-2. Terus mobil box dibuka untuk kami memasukkan semua bantuan yang telah terkumpul. Penuh cinta.
Saking banyaknya sampai kami kewalahan mengepak semua 'cinta' yang telah terkumpul itu. Tuhan memberkati kalian semua :)

Ilham balik kanan jalan, saya dan Oskar memutuskan pergi ke Hero untuk membeli kotak makanan. Maaf, untuk urusan Gomezone sendiri kami tak pernah mengambil dari yang bukan hak hehehe. Jadi jangan kuatir, bantuan Anda selamat tiba di tujuan. Sementara itu Shinta pergi ke rumah Om Bobe. Pulang dari Hero, beberapa anak udah mulai menempel warna-warni krep di dinding. MENDADAK. Saya juga kaget, tapi senang sekali. Saya pun pulang karena harus mengisi ransum ke kotak-kotak yang tadi dibeli di Hero.

Pukul 3.30 sore saya mulai merasakan serangan panik karena belum semua ransum terisi sementara Ilham udah nongol hueheuhue. Ini kok Simpatisan malah lebih tepat waktu ketimbang sayah? Cepat2 membereskan semuanya, mandi and go to the markas :D tentunya dress-code kita adalah MEREH! Eh ... MERAH!
Sampe di Gomezone, semua udah datang, kita pun mulai berkumpul untuk memulai acara.

Yeap, saya membuka acaranya, mengucapkan terima kasih dulu kepada Simpatisan yang udah datang and then Oskar membaca do'a untuk memulai pergerakan ini. Terus kita semua masing2 bergerak ke tumpangan. Go to the first TE-KA-PE (Opera Van Java banget nggak sih? :p) yaitu Panti Asuhan Naungan Kasih.
Bos Jio nggak bisa ikut, maklum, masih dalam suasana Imlek. Tapi beliau memang telah mempercayakan semuanya kepada kami... kami yang tak bisa dipercaya hahahaha :p

Tiba di Naungan Kasih, di mana Romeo telat minta ampyun hehehe, kami bertemu Suster Kepala. Beliau telah sangat berumur namun masih 'konek' dengan kita2 lho. Keren! Ngobrol2 sama Suster eh ... mata Suster berkaca-kaca! Saya kan nggak tahan. Ya berkaca-kaca juga lah! Huhuhu. Untung saya cepat alihkan untuk mengangkut barang2nya hehe. Setelah semua barang dikumpul, Suster memanggil anak2 Panti semua dan kami pun mengobrol. Acara di sini dipimpin oleh Shinta.

Di sana, kami berbagi cinta ...

Sebuah lagu dari d'massive kami nyanyikan diiringi 2 gitar yang dipetik oleh 2 siswa SMUK Frateran Ndao, Ende yaitu Viktor dan Hardi. Duuuh... cinta lagi menari2 di sini!!!!!!!

Nggak bisa lama-lama di Panti Asuhan Naungan Kasih, selain karena emang kita mulainya telat, karena kami harus mengunjungi TE-KA-PE ke-2 yaitu Panti Asuhan Pondok Pesantren Wali Songo. Kami pamit pada Suster dan go to arah selatan, ke kaki gunung Meja.

Ketika tiba, kami disambut pemandangan; seorang cewek berjilbab dan bercadar sedang mendorong sebuah gerobak berisi batu.

---------Ilham speechless.

Kami juga melihat para santri yang sedang belajar / mendapat bimbingan rohani. Dari pakaiannya mereka bukan anak PonPes deh. Ternyata mereka siswa/i dari salah satu SMP di kota Ende yang mengikuti kegiatan Pesantren Kilat di sana. Semakin ke dalam, mata kami menumbuk sesosok pria tua sedang duduk di kursi roda. Dia lah ABAH (kami panggil begitu), pengurus PonPes Wali Songo. Abah baru saja pulang setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.

Di PonPes acara dipandu berdua; Oskar dan Shinta. Terus kami mengajak juga para santri Pesantren Kilat untuk bergabung, kami menyanyikan lagi lagu milik d'massive itu; JANGAN MENYERAH!!!! Tapi kali ini ada tambahan lagu lhow :P lagu Kapan Kapan ituw hahaha. Fiuh... yang sangat menyedihkan di sini adalah tangisan Abah yang tersedu-sedu. Abaaaah, jangan nangis dund, ntar kita-kita tambah parah nih nangisnya. Abah tetap nggak kuasa nahan air mata and then Abah bilang, "apa yang bisa Abah lakukan untuk membalas semua ini...?"
Saya hanya jawab, "dengan do'a, Abang. Do'akan agar tali silaturahmi kita tidak putus sampai di sini. Kita masih dapat bertemu kali di lain kesempatan..."

Duh... terharu!

Setelah sekian lama ngobrol2 sama Abah, tau2 saya teringat sesuatu yang terlupa, yang dipikul oleh saya dan Rolan tadi... TELUR! Jiaaaaaaah!!! Akhirnya Romeo dan om Ito (makasih ya, om, udah mau direpotkan oleh kami) back to markas ngambil 6 rak telur untuk diberikan ke dua panti tersebut. Saya minta Romeo langsung ke Panti Asuhan Naungan Kasih dulu baru nyusul kami lagi di PonPes hhehee.

Dan akhirnya kami pun pulang!

Mission 1, complete.

Tiba di studio, tau2 -JEGLEG-
Mati lampoe! Huhuhuhu. Yasud, terpaksa kami tetap menjalankan misi ke-2 yaitu bagi2 coklat di jalanan. Dengan gelap2an pula. Waaaa jalanan macet :D hahaha.
Dan ada pula yang melintas di depan para pembagi coklut itu ... berkali-kali! Huaaa gileeeee deng! Udah selesai bagi2 coklat, tau2 listrik nyala. Pedro dan Oskar lagi2 menghilang dan kembali dengan kantong yang super gede berisi coklat2! Yuhuuu!!! Bagi2 lagi deh. Huehuehue.

Mission 2, complete.

Sebelum game, kita makan2 dund. Ransum yang udah saya siapkan itu atas dasar swadaya kami sendiri. Hmmm... makasih ya atas pujiannya padahal saya tau makanan itu semuanya nggak ada enak2nya kok hwakakakak. Ada juga es buah yang stoknya cukup buat semua orang biarpun diminum ratusan kali hahahaha.
Nah, saatnya buat gila2an. Bertempat di markas, studio-2, kami memulai games seru malam itu. Namanya GS (games sarung :p) yang saya adaptasi dari acara Launching Flobamora Community tahun lalu. Dibagi 2 kelompok seru! Hahaha lucu berat. Pokoknya nggak tahan deh guwe :p
Abis game, kita... SERRRRRRRRRUUUUU.
Kata Ilham, kira2 bunyinya kayak gini, "baru kali ini ada pesta yang SUPER HEBOH ... TANPA MIRAS, TANPA DRUGS! Cuma bermodal air mineral dan es buah, berasa kayak di diskotik..."
Belum lagi tingkah si Oskar yang mencontohi bulat2 aksi Beyonce di video klip EGO. Aaarrrggghh... keren!

Aaaah... itulah Gomezone. Nggak cuma koar2 SAY NO TO DRUGS tapi emang betul kita nggak kenal yang begitu2. Yang kita kenal mah ES BUAH :P dari tahun ke tahun Ibu Peri cuma nyiapin itu hahahahe.

Mission 3, complete.

Akhirnya... selesai sudah semua. Capek tapi senang. Letih tapi bahagia. Ini semua berkat kerjasama tim yang baik, berkat bantuan semua Gomezoner, berkat 1% yang diberikan Tuhan kepada kami.
Semoga acara seperti ini masih bisa kita laksanakan.
Hari ini, 16 Februari 2010, kegiatan BERBAGI KASIH BERSAMA GOMEZONE FM masuk FLORES POS ... cek halaman 8 hahahaha.

Wassalam.

Share:

0 coment�rios