Palinlop,..

Music: Dear Lie
Singer: TLC


Lihatlah bagaimana cinta menghinaku! Apakah cinta mengejek dan menuntunku ke tempat di mana harapan-harapan menjadi dosa dan kerinduan menjadi aib? Cinta, hal yang aku puja, telah menghantarkan hatiku menuju istana,..
Cinta, aku sungguh menurutimu, tetapi apakah engkau kehendaki dariku dan apa yang mesti kulakukan? Jalanmu melewati api dan jilatan panas api menghanguskanku,..
Kerinduan telah memelukku. O cinta, hanya dengan dahaga lapar batin, cinta dapat dihibur dengan ciuman sang kekasih,..
Diriku adalah apa yang tidak diketahui oleh sungai, apa yang tidak dipahami oleh kabut. Engkau melihatku sendirian dalam cintaku, kesepian dalam kerinduan jauh darinya. Dia bahkan tidak menganggapku berguna untuk sekedar menjadi pelayan di dalam istananya,..
Aku sungguh yakin ketika aku memandang cahaya matamu, aku mengetahui bahwa kehidupan adalah surga di mana pintu gerbangnya adalah hati manusia,..
Kekasihku, apakah engkau ingat taman itu, saat kita saling berpandangan? Apakah engkau mengerti bahwa tatapanmu membisikkan sesuatu padaku bahwa cintamu padaku tidak lah lahir dari rasa kasihan? Cinta yang lahir karena suasana adalah bagai air yang berhenti, tak mengalir,..
Di hadapanku, kekasihku, kuimpikan kehidupan yang agung dan indah. Kehidupan yang menemukan tempatnya dengan harapan seorang lelaki akan datang, yang akan menjamin penghormatan dan kasih sayangnya, kehidupan yang bermula ketika aku bertemu denganmu,..
Ingatkah engkau saat kuucapkan selamat berpisah kepadamu? Engkau memelukku dan kemudian menciumku. Engkau memberikan kecupan, dan aku mengetahui bahwa bibir yang menyatu itu melahirkan rahasia-rahasia Illahi yang tidak diketahui oleh sang lidah. Ciuman adalah awal dari napas yang terlipat dua, menceritakan dongeng tentang Tuhan yang menghembuskan napas ke dalam tanah dan kemudian terciptalah manusia,..
Pergilah, kekasihku, kehidupan telah memerintahkanmu, jadi engkau harus menurutinya. Sebab bagiku, cintamu akan menjadi pengantin pria yang setia dan kenanganmu akan menjadi pesta perkawinan panjang dan penuh berkah,..
Dimanakah engkau belahan jiwaku? Apakah engkau terjaga di kesunyian malam? Aku telah meminta kepada angin saat berhembus di hadapanku untuk menyampaikan kepadamu tentang gerakan-gerakan hatiku dan rahasia tubuhku,..
Kerinduan telah mengeringkan bibir yang dulu begitu basah oleh ciumanmu. Dimanakah engkau kekasihku? Apakah engkau mendengar panggilanku dan kesedihanku dari balik lautan? Apakah kau lihat kelemahan dan kepedihanku? Apakah kau pahami kesabaran dan kesengsaraanku?
Dimanakah engkau kekasihku? Dimanakah engkau? O.... alangkah indahnya cinta itu, dan betapa kecilnya diriku ini,..
[taken from Khalil Gibran, Orang-Orang Tercinta]

Hayo bola buled tarik napas kekekeke :P ampe sesek napas gitu deh bola buled huehueh ^^~ Dah ye, Teh mo jalan2 dolo, nebar ucapan met Lebaran bwat semua masyarakat kampung blogger kekeke .. see ya!! Higa higa *nari2 primitif* huga huga KOREKA!!

Wassalam

Share:

0 coment�rios